
Tangerang – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang bersama Badan Narkotika Nasional (BNN), menggelar deklarasi pelajar Anti Narkoba dan Tawuran Deklarasi dihadiri 5 ribu pelajar.
“Kita mengambil langkah tegas dengan melibatkan para pelajar sebagai agen perubahan, menjadi garda depan dalam perang melawan narkoba serta menarasikan tolak narkoba dan tawuran,” ujar Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Nurdin, Jumat, 26 Juli 2024.Nurdin menuturkan, narkoba merupakan musuh bersama yang harus dilawan. “Narkoba merusak masa depan generasi muda. Maka dari itu, kita tidak akan memberikan ruang bagi zat berbahaya ini.”
Ia menambahkan, pelajar adalah aset bangsa yang harus dijaga. Dengan memberikan pemahaman yang benar tentang bahaya narkoba, diharapkan para pelajar ini dapat menolak segala bentuk penyalahgunaan narkoba.
“Harapan kita dengan adanya kolaborasi, kegiatan ini akan tumbuh kader-kader di lingkungan pelajar untuk menjadi contoh baik bagi teman-teman yang lain, sehingga Kota Tangerang bisa terwujud menjadi kota yang bebas narkoba,” jelasnya.
Menurut Nurdin, beberapa program untuk meminimalisasi penyalahgunaan narkoba di Kota Tangerang antara lain pembentukan Kampung Bersinar (Bersih dari Narkoba) di 13 kecamatan kota Tangerang. Pihaknya juga telah mengeluarkan peraturan daerah nomor 1 tahun 2023 tentang fasilitasi pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba dan prekursor narkotika.
“Selain itu, melalui satuan narkoba Polres Metro Tangerang Kota juga turut melakukan pembinaan tentang bahaya narkoba. BNN Kota Tangerang bersama pemkot Tangerang telah bentuk kampung bersih dari narkoba atau kampung bersinar di setiap wilayah,” ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Marthinus Hukom mengatakan, saat ini angka prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia mencapai 1.73% atau setara 3,3 juta penduduk Indonesia. Angka tersebut didominasi oleh Kalangan remaja.
Berdasarkan tingginya angka yang melibatkan kalangan remaja, BNN pun gencar melakukan sosialisasi bahaya mengonsumsi narkoba ke tiap sekolah. Tingginya angka di kalangan remaja tersebut dipengaruhi adanya dua hal, seperti pengaruh teman dan keinginan mencoba-coba.
“Pertama pengaruh teman sebaya dan kedua ingin coba-coba. Dan kecenderungan jumlah pengguna pada remaja terus bertambah, karena mereka (produsen) narkoba terus kembangkan ke anak muda lantaran pasarnya cukup besar,” terang Marthinus.